Rabu, 17 Oktober 2012

kerajinan semarang


Kerajinan Semarang Menjanjikan



Selain Batik Semarang dan pengolahan ikan bandeng, Kota Semarang nsebenarnya memiliki potensi produk unggulan berupa kerajinan tangan n(handicraft) yang unik dan menarik.
Sayangnya, potensi tersebut nbelum tergarap optimal karena sulitnya akses pemasaran. Ketua Asosiasi nCipta Kreasi Pengusaha Perajin Semarang (ASOCSIP), Rukman S menuturkan,n sejumlah kerajinan tangan Kota Semarang belum begitu dikenal luas nmasyarakat utamanya bagi buyer dari dalam negeri maupun mancanegara. nSementara aneka produk hasil karya warga Semarang tak kalah dengan nproduk lainnya yang telah lebih dulu menembus pasar ekspor.
”Agarn potensi kerajinan tangan bisa optimal, kami membentuk Klaster nhandicraft Kota Semarang. Klaster tersebut sebagai wadah para pelaku nusaha kerajinan untuk mengembangkan usaha,” ujarnya saat kegiatan nsarasehan Klaster Handicraft Kota Semarang Jalan Kanguru III/9A nSemarang, Rabu (22/2) malam.
Pada Kamis (16/2) lalu bertempat ndi Gedung Moch Ikhsan Balai Kota, Klaster Handicraft Kota Semarang nresmi dibentuk. Tercantum pada SK Wali Kota No 500/2011, tim npengembangan ekonomi dan perluasan lapangan kerja (Fedep) bertugas nmembentuk klaster.
Sedangkan klaster yang sudah ada saat ini, nantara lain klaster batik 25 anggota, klaster bandeng 35 anggota, dan nklaster olahan pangan 40 anggota. Adapun klaster handicraft ini nberanggotakan 40 pengrajin.
Kendala Pemasaran
Rukman berharap dengan dibentuknya klaster handicraft ini bisa mengakomodasi kepentingan pengrajin.
Pembentukan klaster tersebut penting untuk menonjolkan produk-produk unggulan Kota Semarang agar bisa bersaing di pasar global.
Saat ini, imbuhnya, masih terkendala pada akses pemasaran. Belum banyak buyer yang melirik dengan produk para perajin.
Selaman ini, menurutnya, perajin kesulitan memasarkan hasil karyanya. Hal itu nkarena tidak ada pasar dan sentra khusus untuk menjual suvenir khas nSemarang.
”Jika pasarnya sudah ada maka perajin tidak akan nkesulitan menjual dan memasarkan hasil karya perajin. Kalau ada sentra nkerajinan khas Semarang maka produk kerajinan tangan akan dikenal luas nwisatawan,” ungkap perajin kaligrafi payet itu.
Ketua Klaster nHandicraft Kota Semarang, Sintawati Triastuti menambahkan, ke depannya nia bersama anggota lain berusaha mengembangkan usaha meningkatkan nkualitas produk serta sumber daya manusia. Dengan begitu, dapat nmeningkatkan taraf ekonomi perajin.
Anggota dari klaster nhandicraft ini memiliki beragam produk unggulan baik itu skala kecil, nmenengah dan besar. Diantaranya, kaligrafi payet, lukisan pelepah npisang, tas sulam pita, bantal kayu, tas batik dan masih banyak lagi.
n ”Kami mengharapkan pula partisipasi dari sejumlah pihak baik itu ninstansi pemerintahan dan swasta. Kami juga menggandeng Bank Jateng yangn membantu dari sisi permodalan serta dinas terkait. Selain itu, nkerjasama juga dilakukan dengan paguyuban pelaku wisata seperti biro nwisata agar berperan aktif memperkenalkan serta memasarkan handicraft nkota Semarang,” terang perajin tas sulam pita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar